vrijdag, januari 18, 2008

HADITS KETIGA ARBAIN

AHLAN WA SAHLAN
AHLAN WA SAHLAN
HADITS KETIGA
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صل
ى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.[رواه الترمذي ومسلم ]Terjemah hadits / ترجمة الحديث :Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh dan tegak diatas tiang-tiang yang mantap.Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaannya, membenarkan kenabian Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam, merupakan hal yang paling mendasar dibanding rukun-rukun yang lainnya.Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya secara sempurna dengan syarat rukunnya, adab-adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat memberikan buahnya dalam diri seorang muslim yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar karena shalat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang syarat-syarat wajibnya zakat sudah ada pada mereka lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan.Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia bukan seorang muslim berdasarkan ijma’.Nash diatas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi perkara lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“ Iman itu terdapat tujuh puluh lebih cabang “
Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian juga tidak bermanfaat iman tanpa amal

Rasulullah saw bersabda:“Iman itu tujuh puluh lebih cabangnya, yang paling utama adalah ucapan “Laa ilaaha Illallaah” (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah) dan yang terrendah adalah menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan, malu itu merupakan cabang dari keimanan.”

Berikut ini kami tuliskan cabang-cabang iman dengan menukil dari syu’abil Iman dan mengikuti pola pengarang Al Imam Al Baihaqi secara ringkas.

Cabang-cabang Keimanan:

1. Iman kepada Allah Ta’ala
2. Iman kepada Rasul-rasul Allah
3. Iman kepada para Malaikat
4. Iman kepada Al Qur’an dan semua kitab suci yang diturunkan sebelumnya
5. Iman kepada Qadar baik dan buruk bahwa semua dari Allah saw
6. Iman kepada hari akhir
7. Iman kepada hari kebangkitan (al Ba’ts) setelah kematian
8. Iman akan digiringnya semua manusia setelah dibangkitkan dari kubur-kubur mereka ke suatu tempat
9. Iman bahwa tempat kembalinya orang-orang mukmin adalah surga, dan tempat kembalinya orang-orang kafir adalah neraka.
10. Agar selalu mencintai Allah Ta’ala
11. Memiliki rasa takut kepada Allah Ta’ala (Khauf Minallah)
12. Selalu penuh harap (Raja’) pada Allah Ta’ala
13. Selalu Tawakal kepada Allah Ta’ala
14. Selalu mencintai Nabi Muhammad saw
15. Mengagungkan Nabi Muhammad saw, memuliakan dan menghormatinya
16. Berpegang teguh terhadap agamanya walaupun ia rela dilempar ke dalam api ketimbang ia menjadi kafir
17. Mencari ilmu
18. Menyebarkan ilmu
19. Mengagungkan Al Qur’an yang mulia dengan mempelajari dan mengajarkannya, menjaga batasan-batasan dan hukum-hukumnya
20. Bersuci (thaharah)
21. Menjaga shalat lima waktu
22. Berzakat
23. Berpuasa (ash shiyam)
24. I’tikaf
25. Haji
26. Berjihad
27. Memperkuat ikatan di jalan Allah Ta’ala
28. Tegar dalam Menghadapi Musuh dan larangan lari dari medan pertempuranagian
29. Seperlima dari bagian ghonimah untuk pemimpin dan sisanya untuk yang lainnya (orang yang ikut dalam perang tersebut)
30. Memerdekakan budak karena mengharap pahala dari Allah Ta’ala
31. Kafarat wajib untuk sebab jinayah (pembunuhan)
32. Menepati janji
33. Mengimani betapa banyaknya nikmat Allah Ta’ala dan kewajiban mensyukurinya
34. Menjaga lisan dari hal yang tidak berfaedah
35. Menjaga amanah dan kewajiban untuk menyampaikan kepada yang berhak
36. Haram membunuh jiwa dan hukum jinayat terhadap pelakunya
37. Menjaga kehormatan dan kesucian diri
38. Haram mengambil harta orang lain
39. Kewajiban berhati-hati dalam hal makanan dan minuman serta menghindari apa saja yang tidak halal baginya
40. Diharamkan dan dimakruhkan dari jenis pakaian dan wadah (bejana)
41. Haramnya permainan dan hiburan yang menyimpang dari syariat
42. Seimbang dalam pemberian nafkah
43. Meninggalkan dendanm, hasad (dengki) dan sejenisnya
44. Haram melecehkan dan merendahkan harga diri manusia
45. Beramal dengan ikhlash semata hanya untuk Allah Ta’ala
46. Merasa bahagia (senang) engan berbuat kebaikan dan merasa sedih karena berbuat kejahatan
47. Bertaubat untuk setiap melakukan perbuatan dosa
48. Berkorban
49. Mentaati pemimpin (ulil amri)
50. Berpegang teguh dalam al jamaah
51. Menetapkan hukum dengan adil di antara manusia
52. Wajib amar ma’ruf dan nahi munkar
53. Saling tolong menolong dala berbuat baik an ketakwaan
54. Punya rasa malu ketika melakukan suatu perbuatan dosa
55. Berbuat baik kepada orang tua
56. Menyambung Silaturrahmi
57. Akhlak yang mulia
58. Berbuat baik kepada para budak dan pembantu
59. Adanya hak-hak tuannya yang harus dilaksanakan oleh para budak/pembantunya
60. Menunaikan hak-hak anak dan keluarga
61. Mendekatkan diri kepada ahli agama dan mencintai mereka, menyebarkan salam di antara mereka, dan menjabat tangan mereka
62. Menjawab salam
63. Mengunjungi orang sakit
64. Menshalati jenazah ahli kiblah
65. Menjawab do’a orang bersin
66. Menjauhi orang-orang kafir dan pembuat kerusakan serta bersikap tegas terhadap mereka
67. Menghrmati tetangga
68. Menghormati tamu
69. Menutup aib sesama muslim
70. Sabar dalam menghadapi musibah
71. Zuhud dan pendek angan-angan
72. Punya rasa cemburu dan setia
73. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna
74. Mempunyai sikap dermawan dan murah hati
75. Kasih sayang terhadap anak kecil dan menghormati yang lebih tua
76. Mendamaikan dua orang yang berselisih
77. Mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai dirinya dan membencinya sebagaimana ia benci pada dirinya
78. Wajibnya seorang muslim menjaga rahasia saudaranya
79. menjelaskan perihal orang yang selalu mencari-cari aib orang muslim
80. Meninggalkan monopoli
81. Musibah ain benar adanya (pandangan mata)
82. Berbuat baik ketika melunasi hutang
83. Menangguhkan hutang bagi orang yang kesulitan
84. Hadits-hadits tambahan lainnya yang berhubungan dengan cabang-cabag keimanan

demikianlah cabang iman
dan iman berhubungan erat dengan amal sholeh,nabi bilang tidak ada iman tanpa amal dan tak ada amal tanpa iman.
dan juga bersabda dalam hadith shohihnya

Hadith :
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:

”Iman dan amal adalah dua perkara yang seiring.”

(Riwayat al-Hakim)

Huraian
Pengajaran hadis :

Iman mengikut pengertian syarak adalah keyakinan yang teguh dalam hati, mengakui dengan lidah dan melaksanakan dengan anggota. Inilah yang dinamakan ketaatan, amal yang soleh dan perlakuan yang baik.

Seorang yang benar-benar beriman adalah mereka yang zahirnya sama dengan batinnya, mereka benar dalam keimanan dan ikhlas dalam melakukan amalan. Merekalah golongan ‘as-Sodiqun’ yang diperintah oleh Allah S.W.T agar kita sentiasa mendampingi mereka (bersahabat dengan mereka).

Oleh sebab tingginya kedudukan iman maka Allah S.W.T telah menjadikan iman itu sebagai syarat asas penerimaan terhadap sesuatu amalan yang dilakukan di mana tidak akan ada satu amalan pun yang akan diterima oleh Allah melainkan setelah ada iman di dalam diri pelakunya.

Sesiapa yang mendakwa beriman dengan lidahnya tetapi iman itu tidak meresap ke dalam hatinya maka dia merupakan orang yang munafiq. Ciri-ciri munafiq itu ialah kata-katanya bercanggah dengan perbuatannya dan amalannya ketika di khalayak ramai dan ketika dia bersendirian serta apa yang dizahirkannya adalah berbeza dengan apa yang disembunyikannya.

Iman dan amal soleh adalah seiring. Iman tidak akan sempurna tanpa amal soleh di mana Allah telah menyebutkan perkara ini sebanyak 60 kali di dalam al-Quran.

wassalam win

Geen opmerkingen: