donderdag, maart 13, 2008

HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’ SEPUTAR BULAN RAJAB

AHLAN WA SAHLAN


Bismillahirrohmanirrohiem,menanggapi artikel yang sampai kepada saya tentang bulan rojab dari seorang shobat ,sungguh amat pentinglah kalau hari ini saya coba menyampaikan bayan dari para ulama tentang artikel tersebut.Karena menurut bebrapa ulama hadith ,hadith tersebut banyak yang dhoif bahkan palsu


HADITH PERTAMA

(( إن في الجنة نهراً يقال له رجب ماؤه أشد بياضاً من اللبن وأحلى من العسل من صام يوماً من رجب سقاه الله من ذلك النهر ))
“Sesungguhnya di dalam surga ada sungai yang disebut dengan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barangsiapa yang berpuasa sehari dibulan Rajab, Alloh akan memberinya minum dari sungai tersebut.”
Penjelasan :
قال ابن حجر : ذكره أبو القاسم التيمي في كتاب الترغيب والترهيب ، وذكره الحافظ الأصبهاني في كتاب فضل الصيام ، ورواه البيهقي في فضائل الأوقات ، وانب شاهين في كتابه الترغيب والترهيب . وقال : قال ابن الجوزي في العلل المتناهية : فيه مجاهيل ، فالإسناد ضعيف في الجملة لكن لا يتهيأ الحكم عليه بالوضع . وله طرق أخرى في إسنادها مجاهيل . يراجع : تبيين العجب ص(9، 10، 11 ) . والعلل المتناهية (2/65) .
Ibnu Hajar berkata : Abul Qosim at-Taimi menyebutkannya di dalam kitab at-Targhib wat Tarhib, al-Hafizh al-Ashbahani menyebutkannya di dalam kitab Fadhlu ash-Shiyam. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Fadha’ilul Awqoot, Ibnu Syahin dalam kitabnya at-Targhib wat Tarhib. Beliau berkata : Ibnul Jauzi berkata di dalam al-Ilal al-Mutanahiyah : “di dalam sanadnya banyak perawi majhul (tak dikenal) dan isnadnya secara global dha’if namun tidak sampai penghukuman atasnya dengan maudhu’ (palsu). Hadits ini juga memiliki jalur yang lain namun di sanadnya terdapat perawi-perawi majhul. Rujuklah Tabyinul ‘Ujab hal. 9-11 dan al-Ilal al-Mutanahiyah II/65.

Hadits Kedua :
(( اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان))
“Ya Alloh berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta temukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
hadith ini paling terkenal bahkan selalu dismapaikan oleh para da'i atau muballigh tetapi ikutilah
Penjelasan berikut:
رواه الإمام أحمد في مسنده (1/259) ،وفيه زائدة بن أبي الرقاد عن زيادة النميري . قال ابن حجر : وزائدة بن أبي الرقادة روى عنه جماعة . وقال فيه أبو حاتم : يحدث عن زيادة النميري عن أنس أحاديث مرفوعة منكرة ، فلا يدري منه أو من زيادة ، ولا أعلم روى عنه غير زيادة ، فكنا نعتبر حديثه . وقال البخاري : منكر الحديث ، وقال النسائي : بعد أن أخرج له حديثاً في السنن : لا أدري من هو ، وقال في الضعفاء : منكر الحديث ، وقال في الكنى : ليس بثقة . وقال ابن حبان : لا يحتج بخيره . يراجع : تبيين العجب بما ورد في فضل رجب ص(12) ، والضعفاء الكبير (2/81) ، ترجمة رقم (531) ، وتهذيب التهذيب (3/305) ترجمة رقم (570) .
Diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Musnad-nya (I/259), di dalamnya terdapat perawi bernama Zaidah bin Abi ar-Raqqad dari Ziyadah an-Numairi. Ibnu Hajar berkata : “Zaidah bin Abi ar-Roqqod telah meriwayatkan darinya jama’ah (sekumpulan ulama)”. Abu Hatim berkata tentangnya : “Ia menyampaikan hadits dari Ziyadah an-Numairi dari Anas hadits-hadits yang marfu’ namun munkar. Tidak diketahui riwayat darinya atau dari Ziyadah. Aku tidaklah mengetahui meriwayatkan darinya selain Ziyadah dan dulunya kami menganggap haditsnya.” Bukhari berkata : “hadits yang mungkar”. Berkata an-Nasa`i : “Setelah aku mentakhrij haditsnya di dalam as-Sunan, aku tidak mengetahui siapakah dia gerangan.” Beliau berkata di dalam adh-Dhu’afa` : “hadits yang munkar.” Beliau berkata di dalam al-Kuna : “bukan orang yang tsiqqoh.” Ibnu Hibban berkata : “tidak bisa dijadikan hujjah beritanya.” rujuklah : Tabyinul ‘Ujab bima waroda fi Fadhli Rojab hal. 12, adh-Dhu’afa`al-Kabir II/81 biografi no. 531, Tahdzibut Tahdzib III/503 biografi no. 570.

Hadits Ketiga :
(
( أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يصم بعد رمضان إلا رجباً وشعبان ))
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak pernah berpuasa setelah Ramadhan melainkan pada bulan Rajab dan Sya’ban.”
Penjelasan :
قال ابن حجر : قال البيهقي - ثم أورد هذا الحديث - وقال : وهو حديث منكر من أجل يوسف بن عطية فإنه ضعيف جداً . يراجع : تبيين العجب ص(12)
Ibnu Hajar berkata : Berkata al-Baihaqi -kemudian memaparkan hadits ini- lalu berkata : “dan hadits ini adalah munkar oleh sebab Yusuf bin ‘Athiyah, karena sesungguhnya ia adalah dha’if jiddan.” Rujuklah : Tabyinul ‘Ujab hal. 12.

Hadits Keempat :
(( رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي ))
“Rajab adalah bulannya Alloh, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulannya ummatku.”
Penjelasan :
قال ابن حجر : رواه أبو بكر النقاش المفسر ، ورواه الحافظ أبو الفضل محمد بن ناصر في أماليه عن النقاش مطولاً - ذكر فيه فضل صوم كل يوم من أيام شهر رجب - وقال : النقاش وضاع دجال ، وقال ابن دحية : هذا الحديث موضوع . يراجع : تبيين العجب ص(13-15) . وحكم عليه بالوضع ابن الجوزي في الموضوعات (2/205، 206) ، والصغاني في الموضوعات ص(61) ، حديث : 129- والسيوطي في اللآليء المصنوعة (2/114) .
Ibnu Hajar berkata : Diriwayatkan oleh Abu Bakr an-Niqqosy al-Mufassir, dan diriwayatkan pula oleh al-Hafizh Abul Fadhl Muhammad bin Nashir di dalam Amali-nya dari an-Niqqosy secara panjang -beliau menyebutkan keutamaan setiap hari pada hari-hari di bilan Rajab- lalu berkata : an-Niqqosy ini adalah seorang pemalsu hadist dan dajjal (pendusta). Ibnu Dahiyah berkata : “hadits ini maudhu’“. Rujuklah : Tabyinul ‘Ujab hal. 13-15, dan penghukuman maudhu’ atasnya oleh Ibnul Jauzi di dalam al-Maudhu’at (II/205-206), ash-Shoghoni dalam al-Maudhu’at hal. 61 hadits 129 dan as-Suyuthi dalam al-Laali al-Mashnu’ah (II/114).


Hadits Kelima :

(( فضل رجب على سائر الشهور كفضل القرآن على سائر الأذكار …..))
“Keutamaan Rajab atas seluruh bulan bagaikan keutamaan al-Qur’an atas seluruh dzikir…”
Penjelasan :
قال ابن حجر بعد ذكره الحديث : ورجال هذا الإسناد ثقات إلا السقطي فهو الآفة وكان مشهوراً بوضع الحديث . يراجع : تبيين العجب ص(17)
Berkata Ibnu Hajar setelah menyebutkan hadits tersebut : “Rijal (Perawi) sanad ini adalah tsiqot kecuali as-Saqothi, karena ia cacat dan terkenal akan memalsukan hadits.” Rujuklah : Tabyinul ‘Ujab hal. 17.

Hadits Keenam :
((رجب شهر الله الأصم،من صام من رجب يوماً إيماناً واحتساباً استوجب رضوان الله الأكبر))
“Rajab adalah bulan Alloh yang hening. Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mengharap balasan dari Alloh, maka ia wajib mendapatkan keridhaan Alloh terbesar.”
Penjelasan :
موضوع. يراجع : تبيين العجب ص(17) . والفوائد المجموعة للشوكاني ص (439) . حديث رقم (1260)
Hadits Maudhu’. Rujuklah : Tabyinul ‘Ujab hal. 17 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah karya asy-Syaukani hal. 439 no. 1260.

Hadits Ketujuh :
: (( من صام ثلاثة أيام من رجب كتب الله له صيام شهر ومن صام سبعة أيام أغلق عنه سبعة أبواب من النار… ))
“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, Alloh akan mencatat baginya puasa sebulan dan barangsiapa yang berpuasa tujuh hari maka Alloh akan menutupkan darinya pintu tujuh neraka…”
Penjelasan :
حديث موضوع : يراجع الموضوعات : لابن الجوزي (2/206) ، تبيين العجب ص(18) ، واللآليء المصنوعة للسيوطي (2/115) . والفوائد المجموعة للشوكاني ص (100) . حديث رقم (228) .
Hadits Maudhu’. Lihat : al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (II/206), Tabyinul ‘Ujab hal. 18, al-La`alli al-Mashnu’ah karya as-Suyuthi (II/115) dan al-Fawa`id al-Majmu’ah karya asy-Syaukani hal. 100 hadits no. 228.

Hadits Kedelapan :
(( من صلى المغرب في أول ليلة من رجب ثم صلى
بعدها عشرين ركعة ، يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب ، وقل هو الله أحد مرة ، ويسلم فيهن عشر تسليمات ، أ تدرون ما ثوابه ؟ ……قال : حفظه الله في نفسه وأهله وماله وولده ، وأجير من عذاب القبر ،وجاز على الصراط كالبرق بغير حساب ولا عذاب))
“Barangsiapa yang sholat Maghrib di awal malam bulan Rajab kemudian sholat dua puluh rakaat setelahnya, membaca pada setiap rakaatnya surat al-Fatihah dan qul huwallohu ahad satu kali serta mengucapkan salam sebanyak sepuluh kali salam, tahukah kalian apakah ganjarannya?”… Beliau bersabda : “Alloh akan menjaga dirinya, keluarganya, hartanya dan anaknya, dibebaskannya dari adzab kubur dan dibiarkan berjalan di atas titian bagaikan kilat tanpa hisab dan tanpa adzab.”
Penjelasan :
حديث موضوع : يراجع الموضوعات : لابن الجوزي (2/123) ، تبيين العجب ص(20) ، والفوائد المجموعة ص (47) . حديث رقم (144)
Hadits Maudhu’. Rujuklah al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (II/123), Tabyinul ‘Ujab hal. 20 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah hal. 47 hadits no. 144.


Hedits Kesembilan :
((من صام من رجب وصلى فيه أربع ركعات …. لم يمت حتى يرى مقعده من الجنة أو يرى له ))
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab dan sholat di dalamnya empat rakaat…. tidak akan mati sampai ia melihat tempat duduknya di surga atau diperlihatkan padanya.”
Penjelasan :
حديث موضوع : يراجع الموضوعات : لابن الجوزي (2/124) ، تبيين العجب ص(21) ، والفوائد المجموعة ص (47) . حديث رقم (145)
Hadits Maudhu’. Rujuklah al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (II/124), Tabyinul ‘Ujab hal. 21 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah hal. 47 hadits no. 145.


Hadits Kesepuluh :
وحديث صلاة الرغائب :(( رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي … ولكن لا تغفلوا عن أول ليلة جمعة من رجب فإنها ليلة تسميها الملائكة الرغائب ، وذلك أنه إذا مضى ثلث الليل لا يبقى ملك مقرب في جميع السموات والأرض ، إلا ويجتمعون في الكعبة وحواليها ، فيطلع الله عز وجل عليهم اطلاعة فيقول : ملائكتي سلوني ما شئتم ، فيقولون : يا ربنا حاجتنا إليك أن تغفر لصوم رجب ، فيقول الله عز وجل: قد فعلت ذلك . ثم قال صلى الله عليه وسلم : وما من أحد يصوم يوم الخميس ، أول خميس في رجب ، ثم يصلي فيما بين العشاء والعتمة ، يعني ليلة الجمعة ، ثنتي عشرة ركعة …….)) الخ.

Hadits Sholat Raghaib : “Rajab itu bulannya Alloh, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku… akan tetapi janganlah kalian lalai dari awal waktu di malam Jum’at pada bulan Rajab, karena itu adalah malam yang dinamakan malaikan dengan ar-Ragha`ib. Dan yang demikian ini apabila telah berlalu sepertiga malam tidaklah tersisa seorang malaikatpun di penjuru langit dan bumi melainkan mereka berkumpuk di Ka’bah dan sekitarnya. Lalu muncullah Alloh Azza wa Jalla di hadapan mereka seraya berfirman : “wahai Malaikat-Ku, mintalah kepadaku sekehendak kalian.” Mereka menjawab : “wahai Tuhan kami, keinginan kami kepada-Mu adalah Engkau mengampuni orang yang berpuasa di bilan Rajab.” Alloh Azza wa Jalla berfirman : “Aku telah melakukannya.” Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “dan tidaklah seorang berpuasa pada hari Kamis, awal Kamis pada bulan Rajab, kemudian ia sholat diantara waktu isya’ hingga pagi yaitu pada malam Jum’at sebanyak dua belas rakaat…”
Penjelasan :
موضوع : يراجع الموضوعات : (2/126) ، تبيين العجب ص(25) ، والفوائد المجموعة ص (50) . حديث رقم (147)
Hadits Maudhu’. Rujuklah al-Maudhu’at (II/126), Tabyinul ‘Ujab hal. 25 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah hal. 50 hadits no. 147.


Hadits Kesebelas :
(( إن شهر رجب شهر عظيم ، من صام منه يوماً كتب الله له صوم ألف سنة ……….))
“Sesungguhnya bulan Rajab itu adalah bulan yang agung. Barangsiapa yang berpuasa padanya sehari saja Alloh mencatat baginya puasa seribu tahun.”
Penjelasan :
حديث موضوع : يراجع الموضوعات : (2/206- 207) ، تبيين العجب ص(26) ،واللآليء المصنوعة(2/115).والفوائد المجموعة ص (101) . حديث رقم (289)
Hadits Maudhu’. Rujuklah al-Maudhu’at (II/206-207), Tabyinul ‘Ujab hal. 26, al-La’alli al-Mashnu’ah (II/115) dan al-Fawa`id al-Majmu’ah hal. 101 hadits no. 289.


Dialihbahasakan dari البدع الحولية [al-Bida’ al-Hauliyah] karya Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdil ‘Aziz bin Ahmad at-Tuwaijiri
semoga dengan bayan tersebut kita menjadi semakin hati hati dengan hadith hadith dhoi'f atau palsu dan kita kemblai ke sunnah nabi saw
winarna

jazakumullah

Geen opmerkingen: