dinsdag, maart 18, 2008

NAPAK TILAS MAULID NABI S.A.W

AHLAN WA SAHLAN
1. PENGANTAR
Siapa tak kenal maka tak sayang, begitulah peribahasa yang sering kita dengar.Adapun dengan amalan agama,bagi siapa yang tidak tahu uswahnya (tauladannya) bisa jadi tersesat,ikut-ikutan terjebak dalam kegelapan[1].Bukannya pahala yang dituai bisa jadi dosa menjadi kubangannya.Dan Insya Allah dalam risalah berikut ini ,sedikit mengupas sejarah Perayaan khususnya Maulid Nabi yang amat populer dikalangan kaum muslimin.Agar jalan menjadi terang ,agar tersingkap titian menuju amalan shahih sehingga kita paham siapa tauladan kita dalam beramal.Dan bisa jadi setelah membacanya pepatah diatas berubah ,..semakin kenal semakin tak sayang,…
Ini adalah PR yang tersisa dari tahun-tahun yang telah silam, dimana ketika terjadi diskusi yang cukup hangat tentang masalah maulid ini, pesertanya kabur lagi ngacir ketika dimintai pertanggungjawabannya terhadap apa yang ditulisnya atas nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang didakwa olehnya bahwa beliau membolehkan secara terang akan maulid ini.Namun sangat disayangkan diskusi ini diputus dengan gampangnya sambil menyatakan hal-hal yang tidak perlu, yakni tidak meladeni kembali untuk menetas jalan yang benar.Alangkah banyaknya diskusi yang semacam ini ,ketika terpojok lalu menutup majelis dengan hal-hal yang tidak bermutu.Sedangkan al haq adalah yang patut untuk diikuti.
Dan terimakasih juga saya sampaikan kepada seorang member mailist[2] ini yang mengirimkan kitab BID’AH Hauliyah (sebenarnya dikirimkan kepada Ust. di Medan, tapi saya kebagian juga) –sumber utama tulisan ini- ,walaupun telah lewat hampir 3 tahun tidaklah mengapa disampaikan sekarang.

Catatan:
Ini adalah risalah episode 1 dari rencana trilogi tentang perayaan Maulid:
1. Napak Tilas Perayaan Maulid Nabi
2. Menjawab Syubhat seputar Maulid Nabi
3. Ulama berbicara tentang Maulid Nabi

Semoga bermanfaat adanya.


2. Mukaddimah

Ü Sesungguhnya penyelenggaraan perayaan yang memperingati peristiwa-perisiwa Islam tertentu yang kemudian dijadikan sebagai perantara untuk mendapat berkah itu, pada mulanya hanya dikenal oleh kelompok kebatinan yang buruk.Mereka adalah Bani Ubaid Al Qaddah yang menamakan dirinya sebagai Fatimiyyun[3].
Ü ”Upacara maulid adalah termasuk perbuatan yang dicontohkan oleh para ahli penyimpangan dan kesesatan,sesungguhnya orang yang pertama yang memunculkan perayaan upacara maulid adalah orang-orang dari Bani Fatimiyyun dari golongan Ubaidiyyun yang hidup dikurun waktu ke-4 Hijriyah.Mereka ini sengaja mengklaim dirinya sebagai pengikut Fathimah radhiallahu anha secara dzalim dan untuk mencemarkan nama baiknya padahal sebenarnya mereka adalah sekelompok orang-orang Yahudi atau ada yang mensinyalir bahwa mereka dari orang Majusi (penyembah api) bahkan ada yang mengatakan mereka berasal dari kelompok Atheis.[4]

Pendapat lain:
Ü As Suyuthi dalam Husnul Maqshud fi Amal Al Maulid menegaskan:”Orang yang pertama kali mengadakan peringatan hari Maulid Nabi adalah penduduk Irbal,Raja Agung Abu Sa’id Kau Kaburi[5] bin Zainuddin Ali bin Bakitkin,seorang raja negeri Amjad.[6]
Ü Dan ini diikuti oleh Syaikh Muhammad bin Abu Ibrahim Alu Syaikh:”Bid’ah peringatan Maulid Nabi ini, pertama kali diadakan oleh Abu Sa’id Kau Kaburi pada abad ke-6 H, syaikh Hamud Tuwaijiri :”Upacara peringatan maulid adalah bid’ah dalam Islam yang diadakan oleh sulthan Irbal pada akhir abd ke-6H atau pada awal abad ke-7H.

Al Ubaidiyyun memasuki Mesir 362H dan raja terakhirnya Al Adhid meninggal 567H,sedangkan penguasa Irbal dilahirkan 549H dan meninggal 630H , ini menjadi bukti bahwa kelompok Ubadiyyun lebih dahulu daripada penguasa Irbal-Al Malik Al Mudzaffar-dalam mengadakan upacara peringatan maulid Nabi.Bukan tidak sah mengatakan bahwa penguasa Irbal adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi di Maushil, karena yang dilakukan Al Ubaidiyyun diadakan di negeri sendiri –Mesir, seperti yang dijelaskan dalam buku-buku sejarah Wallahu a’lam[7]


3. SIAPAKAH AL UBAIDIYUUN AL QADDAH???
Dengan mengetahui latar belakang penggagas bid’ah maulid ini,akan dapat menyingkap siapa dan apa maksud dari apa yang mereka lakukan.Dan inilah mereka:

A. SILSILAH Raja-raja Al Ubaidiyyun Al Qaddah[8]
· Nenek moyang mereka adalah Ibnu Dishan Al Qaddah ,peletak dasar aliran Bathiniah[9]
· UBAIDILLAH (Al Mahdi) 200H-297H-322H yaitu:
Said bin Husain bin Ahmad bin Abdillah bin Maimun bin Dishan Al Qaddah
Dia mengubah nasab mengaku-ngaku keturunan Hasan bin Muhammad bin Ismail bin Ja'far Ash-Shadiq.Imam Suyuti dalam Tarikh Khulafa' berkata:"...bahkan sejatinya kakek mereka adalah MAJUSI".Al Qadhi Abu Bakar Al Baqilani mengatakan:"Al Qaddah,yakni kakek Ubaidillah yang menamakan dirinya Al Mahdi sejatinya dia adalah seorang MAJUSI",.Al Mahdi Ubaidillah adalah seorang yang beraliran kebatinan yang buruk dan bersemangat sekali menghapus agama Islam.Dia suka membunuh para ulama dan para fuqaha, serta hobi menyesatkan manusia ke jalan yang salah.Anak-anaknya persis dia.Mereka meniru sikapnya,mereka berani memperbolehkan minum arak ,seks bebas,dan suka menyebarkan kekacauan.
Adz-Dzahabi juga mengatakan:"Para peneliti dan pengamat sejarah sepakat bahwa sesungguhnya Ubaidillah Al Mahdi bukan orang baik."

· Muhammad (Al Qaim Biamrilllah) bin Ubaidillah (322H-333)
Adz-Dzhahabi mengatakan:"Al Qaim bin Al Mahdi bahkan lebih jahat daripada ayahnya.Dia adalah salah seorang ZINDIQ,seorang terkutuk,dan berani mencaci maki para nabi secara terang-terangan."

· Ismail (Al Manshyur) bin Muhammad (Al Qaim) (333 -340)

· Mu'ad (Al Muiz Billah) (Lidinillah) bin Ismail bin Muhammad (Al Qaim) (341-365H)
Memasuki negeri Mesir Ramadhan 362H,berkuasa hanya 2,5 tahun di Mesir, sebelumnya di Magrib (Maroko) 45 tahun.Dia memiliki keteguhan,kekuatan dan keinginan yang keras,tapi dia peramal yang menampakkan faham Rafidhah dan menyembunyikan kekafiran.Raja Ubaidiyyun pertama di Mesir,yang memulai pembangunan ibukota di Qahiroh Mesir lewat panglima Jauhar al Siqili ditahun 358H, dan pada tahun 362H pindah dari Kairwan (Tunisia) ke Mesir.Amat ramah kepada Yahudi & Nasrani.Pada masanya diresmikan Perguruan Tinggi Al Azhar yang selesai dibangun 361H,dengan kurikulum Syi’ah Ismailiyah[10].

· Nizzar (Al Aziz Billah) bin Mu’ad (Al Muiz) (365-386H)
Naik tahta setelah ayahnya wafat,seorang yang mulia dan pemberani.Pada masanya membangun Perguruan Tinggi Kairo.Hari-harinya-seluruhnya-penuh dengan hari raya yang bid’ah.Sangat ramah lebih dari ayahnya terhadap Yahudi & Nasrani,mengangkat mereka menjadi Menteri dan Gubernur di Syam,ahlu kitab diberi kesempatan seluas-luasnya memegang jabatan tinggi dalam pemerintahan ,contohnya seperti pansehatnya yang Yahudi kemudian masuk Islam Al Wazir Yaqub bin Killas,juga Al Wazir Isa bin Nestorius,seorng Nasrani.Menghentikan sholat tarawih diseluruh negeri Mesir,(pernah) menangkap 13 orang, dipukul, diseret diatas onta dan dipenjara 3 hari hanya karena sholat Dhuha.Seorang dipukul dan diarak keliling kota hanya karena didapati memiliki kitab Al Muwatho ,karya Imam Malik.

· Manshur (Al Hakim Biamrillah) bin Nizzar (386-411H)
Raja Mesir ke-3 dari dinasti Ubaidiyyun dan raja ke-6 dari seluruh rajanya.Naik tahta berusia 11 tahun,memiliki tabiat yang aneh dan mengaku sebagai punya titisan Ketuhanan.Memerintahkan manusia sujud padanya ketika berdzikir di masjid,tutur katanya kotor,dan manusia banyak mendapat azab pedih darinya khususnya penduduk Mesir.Hingga ia dengan melalui bantuan budak Sudan pernah membakar 1/3 Mesir menghancurkan separohnya,merampas harta,separuh mereka disiksa,kaum wanita dianiaya ,bahkan berbuat keji terhadap mereka…semua berita itu adalah berita-berita yang benar tapi mengerikan.

· Ali Azh Zhahir Lii’zaz Dinullah (411-428H)
· Ma’ad Abu Tamim (Al Mustanshir) bin Adz Dhahir bin Al Hakim (428-487H)
Naik tahta pada usia 7 tahun,dan terus berkuasa hingga 60 tahun 4 bulan.
Adz Dzahabi berkata:”Sepanjang pengetahuan saya, tak seorangpun yang duduk menjadi khalifah ataupun sulthan yang memiliki masa waktu pemerintahan yang lebih panjang darinya.
Pada masanya (462H) terjadi gonjang-ganjing dan kelaparan pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak zaman Nabi Yusuf Alaihi salam.Padahal Mesir adalah negeri yang subur dan banyak orang kaya, akan tetapi kekayaan itu untuk foya-foya PERAYAAN-PERAYAAN bid’ah hingga akhirnya mengalami kekurangan pangan dan kelaparan yang luar biasa.Saat itu manusia memakan manusia lainnya,ada orang yang tega menyembelih anak-anak dan istri-istri mereka,lalu dagingnya dimasak dan dijual.Mereka membuat lubang untuk mengubur kepala dan jari-jarinya.Binatang-binatang tunggangan juga dimakan,hingga tidak tersisa di Mesir kecuali 3 kuda milik penguasa Mesir ,yaitu Al Mustanshir,sebelumnya ada ribuan.Gajah pun ikut mati ,anjing dijual dihargai 5 dinar,…Ada menteri yang keledainya dicuri oleh 3 orang, lalu Raja menghukum mereka, menyalibnya diatas tiang gantungan,esoknya tulang-tulang mereka berserakan ditungku kayu bakar penduduk karena dimakan manusia,…

Mereka-pun membunuhi para ulama,dalam menuturkan biografi Abu Bakar An Nablusi, Adz Dzahabi [Siyaru A’laamin Nubala XVI:148,149] menyatakan:
”Abu Dzarr al Hafizh berkata:”Abu Bakar dipenjara oleh Bani Ubaid dan disalib demi (karena) mempertahankan As-sunnah.”AdDaraquthni sambil menangis menceritakan kisahnya itu. Beliau menuturkan:” Ketika disembelih,Abu Bakar masih sempat membaca firman Allah: Kaana dzalika fil kitaabi masthuroo “Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh) Al Israa’:58.
Abu Faraj Ibnul Jauzi berkata:”Jauhar,komandan perang bawahan Abu Tamim pemimpin Mesir memanggil Abu Bakar An-Nablusi yang kala itu sedang mendatangi gubuk-gubuk (kaum fakir).Ia bertanya:”Apakah engkau pernah membuat pernyataan bahwa apabila seorang lelaki memiliki 10 anak panah,maka hendaknya satu panah ia tembakkan ke Romawi dan 9 lainnya kepada kami?” Beliau menjawab:”Aku tidak pernah menyatakan demikian.Namun yang kukatakan,kalau seseorang memiliki 10 anak panah,hendaknya ia menembakkan 9 anak panah itu kepada kalian,sedangkan yang ke-10 juga ditembakkan kepada kalian!!Karena kalian telah mengubah agama,membunuh orang-orang shalih dan mengaku-ngaku memiliki cahaya ketuhanan!!! Mereka-pun menanyai sampai beliau mengaku dan memukulnya,kemudian mereka memanggil orang Yahudi untuk menyembelihnya.”

· Ahmad (Al Musta’li Billah) bin Al Mustanshir (487-495H)
· Manshur (Al Amir Biahkamillah) bin Ahmad bin Al Mustanshir (495-524H)
Naik tahta berusia 5 tahun setelah kematian ayahnya.Sangat dekat dengan Nashrani, memberikan kepada para pendeta di gereja-gereja 10.000 dirham setiap keluar untuk berburu,sehingga kas gereja Mesir bertambah besar pada waktu itu.Pada masa-masa akhir pemerintahannya terjadi kelaparan berat.Dia orang yang berani menumpahkan darah,berani melakukan perbuatan jahat dan berani membenarkan perbuatan jelek. Memegang 29 tahun tahta ,dengan 20 tahun diwakilkan kepada menterinya yang cakap.Tanpa meninggalkan seorang anak-pun.

· Abdul Majid (Al Hafidz Liidinillah) bin Muhammad bin Al Mustanshir (524-544H)
Dia sering berbuat kejam kepada menteri-menteri dan ajudan-ajudannya

· Azh Zhafir Billah Ismail (544-549)
· Isa al Faiz Binashrillah (549-555)
·
· Abdullah (Al Adhid Lidinillah) bin Yusuf bin Muhammad bin Al Mustanshir (555-567H)
Adalah akhir raja Mesir dari dinasti Ubaidiyyin,lahir 546H sangat condong kepada Syi’ah, berlebihan dalam mencela shahabat, menghalalkan darah ahlus sunnah, senang menumpahkan darah dan senang kepada orang bejad.
Adz Dzahaby dalam Siyar A’lamu Nubala (15/212), disebutkan bahwa raja terakhir dari Ubaidiyyah adalah Al ‘Adhid Lidinillah yang dibunuh oleh Shalalhuddin al Ayyubi tahun 564H(?),dia mengatakan,”Dan hilanglah kasus Al Adhid bersama kehadiran Shallahuddin,ia mencopotnya kemudian berkotbah kepada Bani Abbas dan membungkam mulut Bani Ubaid serta mengembalikan negara penentang,..
Gerakan Bathiniyah telah mengobok-obok daulah Islam pada zaman kekhalifahan Bani Abbasiyah.Mereka berhasil memecah belah wilayah-wilayahnya dan menyebarkan paham zindiq dan ilhad sampai akhirnya Shalahuddin muncul membabat habis sisa-sisa Majusi dan mengembalikan daulah Ahlus Sunnah wal Jamaah kepada kaum muslimin kemudian usahanya tertuju kepada pembersihan negeri-negeri Islam dari kaum salibis[11].

4. AKSI-AKSI mereka
· Mereka mengadakan peringatan maulid secara umum dan maulid Nabi secara khusus, terjadi pada masa kepemimpinan Al Ubaidiyyun,yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh siapapun.
Al Muqrizi berkata: Dengan adanya peringatan-peringatan yang dijadikan oleh kelompok Fatimiyyun sebagai hari raya dan pesta seperti itu KEPEMIMPINAN mereka bertambah luas dan mereka mendapat keuntungan yang banyak.”
Para pemimpin Fathimiyah,memiliki banyak hari raya dan peringatan setiap tahunnya,diantaranya adalah peringatan / perayaan:
y Peringatan akhir tahun,awal tahun,Hari Asyura,
y Peringatan Maulid Nabi,Maulid Ali bin Abi Thalib,Maulid Hasan,Maulid Husein,Maulid Fathimah Az Zahra,Maulid raja yang sedang menjabat.
y Peringatan awal bulan Rajab,malam pertengahan bulan Rajab
y Malam awal bulan Sya’ban,malam Nisfu’ Sya’ban
y Awal bulan Ramadhan,pertengahan Ramadhan,akhir Ramadhan
y Hari raya Idul Fitri & Hari Raya Idul Adha*
y Upacara kematian
y Menyambut musim hujan & musim kemarau
y Peringatan penaklukan teluk
y peringatan hari Nairuz
y Hari ulang tahun
y Hari Kamisan, Hari rukubat ,dsb

(Al Khuthath Al Muqriziyah II:490)
Setelah itu Al Maqruzi berbicara tentang bagaimana setiap upacara & perkumpulan itu dilaksanakan.

Merekalah orang yang PERTAMA KALI membuka pintu perkumpulan bid’ah dengan berbagai macamnya,hingga mereka berkumpul untuk mengadakan peringatan hari raya Majusi dan Kristen seperti Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Natal dsb. Semua ini menunjukkan jauhnya mereka dari Islam dan MEMUSUHI ISLAM walaupun tidak mereka tampakkan secara lahir.Semua itu juga menunjukkan bahwa mereka menghidupkan ke-6 upacara maulid diatas –diantaranya maulid Nabi- BUKAN KARENA cinta kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan keluarganya seperti yang mereka nyatakan, tetapi tujuan mereka menyebarluaskan aliran Ismailiyah Bathiniyah yang mereka anut dan aqidah rusak mereka di kalangan manusia serta menjauhkan mereka dari agama yang benar dan aqidah yang murni dengan acara mengada-adakan upacara-upacara semacam itu, menyuruh manusia menghidupkannya, memberikan semangat, dan agar mereka mendapatkan keuntungan harta melalui jalan tersebut.

§ Sangat ramah, menampakkan kasih sayang kepada ahlul kitab,Yahudi & Nashrani memberi kesempatan luas kepada mereka ,mengunjungi gereja-gereja, memberikan sumbangan kpd para pendeta-pendeta.Sebaliknya kepada Ahlus Sunnah tampak kebencian mereka.Mereka melaknat 3 khalifah besar Abu Bakar,Umar dan Utsman radhiallahu anhum dan shahabat-shahabat lainnya,karena anggapan mereka para shahabat tsb adalah musuh-musuh Ali radhiallahu anhu.Sementara keutamaan Ali dan anak keturunanya ditulis diatas papan-papan besi dan dinding-dinding masjid.
§ Mewajibkan seluruh pegawai pemerintahan menganut mazhab Ubaidiyah (Ismailiyah) Bathiniyah, menetapkan undang-undang atas dasar keyakinan tersebut.Untuk bisa menjadi pejabat pemerintahan disyaratkan masuk dalam mazhab Syi’ah.
§ Kebijakan politis kelompok Ubaidiyyun diarahkan untuk mencapai satu tujuan-yang diupayakan dengan sungguh-sungguh- yaitu mengajak manusia agar menganut aliran mereka,sehingga mereka bisa berkuasa di seluruh negeri Mesir dan sekitarnya.Telah dijelaskan pula bahwa upacara Maulid Nabi itu bukan didasari rasa cinta kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan keluarganya,akan tetapi satu-satunya adalah tercapainya tujuan politis mereka menyebarkan mazhab Ismailiyah Bathiniah. Untuk menarik perhatian seluruh manusia ,mereka mengadakan perayaan-perayaan secara lahir menampakkan kemulyaan, yaitu dengan memberikan penghargaan berupa uang,hadiah kepada para penyair,penulis kerajaan dan ulama,sedekah kepada orang miskin,dan mengadakan pesta.Semua dalam rangka menarik manusia agar mereka masuk dalam mazhabnya.
§ Tambahan: Mereka pula yang banyak mendirikan kuburan-kuburan (palsu) untuk diambil tabaruk dan diziarahi.Sebagian besar kuburan di Mesir adalah dibangun oleh Daulah Fathimiyah (lihat Firqotun Najiyah Syaik Zamil Zainu bab Kuburan yang diziarahi cat kaki : Ibnu Katsier Al Bidayah wan Nihayah XI/346)


5. APA KATA PARA ALIM TTG MEREKA?

v Al Qadhi Al Baqillani menulis sebuah buku tentang penolakannya terhadap mereka yang diberi judul Kafsu Al Asraar wa Hatki Al Atsaar,didalamnya dia menjelaskan tentang kejelekan-kejelakan mereka dan berkata tentang mereka :”Mereka kaum yang menampakkan faham Rafidhah secara lahir dan menyembunyikan kekafiran.”[12]
v Jumhur ummah mencacat nasab mereka,dan menyebutkan mereka adalah keturunan Majusi atau Yahudi .Inilah kesaksian masyhur para ulama Thaif dari 4 mazhab,ahlul kalam,ahli nasab,orang awam dsb.Yusuf Ar Ru’yani berkata:”Para ulama Qayruwan sepakat bahwa orang-orang dari Bani Ubaid adalah orang-orang murtad dan zindiq karena mereka melakukan penentangan terhadap syari’ah.
v Ahlul ilmu membatalkan nasab mereka ,seperti Ibnu Jauzi,Abu Syamah,Al Qadhi bin Khalikan dalam Tarikhnya.Bahkan mereka menulis buku khusus membongkar kedok mereka seperti Al Qadhi Al Baqillani yang mengatakan mereka adalah keturunan MAJUSI dan aliran mereka lebih berbahaya dari mazhab Al Ghaliyah (yang menuhankan atau kenabian Ali).Mereka lebih kafir dari mazhab Al Ghaliyah tsb.Abu Ya’la dalam Al Mu’tamad menjelaskan panjang lebar kezindikan dan kekafiran mereka.Juga Abu Hamid Al Ghazali dalam Fadhail al Mustadzhiriyah wa Fadahil al Bathiniyah ,dia berkata :”Secara lahir mereka rafidhah,tetapi batinnya kafir mutlak!!”
v Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika ditanya tentang mereka,beliau menjawab: “Mereka adalah orang yang paling fasik dan paling kufur.Siapa yang memberi kesaksian bahwa mereka adalah orang beriman dan takwa atau benar nasabnya,maka dia telah bersaksi tentang sesuatu yang tidak diketahuinya.[13]
v Hingga sekarang para ulama yang masih terjaga ilmu dan agamanya,tetap mencela nasab dan agama Bani Ubaidiyyun al Qaddah,bukan karena mereka menganut Rafidhah ataupun Syi’ah –sebab semacam orang ini banyak- tetapi mencela karena mereka bergabung dengan kelompok Qaramithah[14] Al Bathiniyah,yang diantara mereka ada kelompok Ismailiyah,Nashiriyah[15] dan kelompok kafir munafik lainnya yang menampakkan keIslaman dan sembunyikan kekafiran.Tetapi yang tampak dari mereka adalah kemunafikan,zindiq,dan permusuhan terhadap wahyu yang dibawa Rasulullah. Ini semua menjadi bukti atas batilnya penasaban Fathimiyah mereka.Tidak ada dari kalangan Bani Hasyim atau Bani Umayyah yang menjadi Khalifah lalu mencoreng agama Islam,apalagi memusuhinya seperti yang dilakukan oleh Bani Ubaid al Qaddah.Keturunan raja-raja tak beragama saja,mereka menjaga agama nenek moyang mereka,tetapi mengapa anak keturunan Adam yang diberi petunujuk oleh Allah dengan agama yang benar, malah dimusuhi? Maka dari itu semua orang yang menjaga agama Islam baik secara lahir dan batin memusuhi Bani Ubaid Al Qaddah, kecuali orang zindiq, musuh Allah dan RasulNya atau orang bodoh yang tidak tahu apa yang dibawa oleh RasulNya.Ini menunjukkan kekafiran dan kebohongan mereka dalam mengakui nasab Bani Ubaid Al Qaddah. (Majmu Fatawa XXX,120-132 diringkas)
v Syaikh Muhammad Hamid Al Faqy berkata: Apakah kecintaan dan peng-agungan kepada Rasulullah dilakukan dengan cara berpaling dan benci kepada kebenaran yang dibawa Rasulullah untuk kebaikan manusia dari sisi Rabnya,lalu berpaling kepada agama berhala,Yahudi dan Nasrani?
Siapa orang yang menghidupkan upacara-upacara sesat itu???Apakah mereka Abu Hanifah, Imam Malik,Imam Ahmad,..atau para imam lainnya hingga mereka dimaafkan kesalahannya? Tidak, tetapi yang mengada-adakan perayaan-perayaan itu adalah Al Abidiyyun yang ingin mengerahkan umat Islam menjadi zindiq dan mereka lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani.Mereka telah menjadi cobaan bagi umat Islam karena sepak terjang mereka.Mereka telah menghembuskan racun kesufian yang tercela kepada umat Islam agar mereka berpaling dari jalan yang lurus.


SINGKAT KATA:
Bahwa Ubaidiyyun ketika masuk negara Mesir dan ingin menyebarkan mazhab Bathiniah,dengan menjadikan Syi’ah sebagai kedok untuk menutupi pandangan manusia dari hakikat dakwah mereka, menggunakan berbagai macam cara: mereka mengelabui masyarakat umum dan khusus dengan hadiah-hadiah,pesta,dan perkumpulan-perkumpulan sebagai sarana untuk menyebarkan mazhab.Selanjutnya mereka menggunakan cara pembunuhan, penjara dan siksaan bagi orang yang menentang mereka khususnya dari golongan Ahlu Sunnah yang mengetahui hakikat dakwah mereka.Sementara manusia secara umum ikut serta dalam perkumpulan-perkumpulan bid’ah itu,karena mereka butuh nafkah dan harta,serta karena senang kepada hiburan dan mengumbar hawa nafsu.Disamping itu mereka juga takut kepada raja jika mereka ketahuan tidak hadir,sehingga dengan terpaksa ikut takut diazab dan disiksa.

Itulah mereka ,pelopor,penggerak, pemrakarsa maulid dan perayaan bid’ah lainnya.Itulah mereka Uswahnya para penggemar maulid –semoga saja mereka tahu--, bukan karena cinta ,bukan karena hormati nabiNya ,…bahkan mereka telah sangat lancang memusuhi Allah dan RasulNya.
q Wahai adakah orang yang berakal diantara kalian?? Untuk menimbang siapa panutan untuk beramal? Siapakah yang patut untuk ditinggalkan? Dan siapa yang patut untuk diikuti????
v “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal” (Surat Yusuf:111)
Imam Muslim dalam muqaddimah (1/10) shahihnya meriwayatkan sampai sanadnya kepada Muhammad bin Siriin, beliau berkata:“Sesungguhnya ilmu itu agama, maka lihatlah darimana kalian mengambil agama kalian!!” Lihatlah,..dan telitilah darimana kalian mengambil agama??

========================================
Diramu dari :sumber utama
1. Al Bida’ Al Hauliyah, Abdullah bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri;Darul Fadhilah-Riyadh cet 1,1421H-2000M hal 146-206;Edisi Indonesia: Ritual Bid’ah dalam Setahun ,penerjemah Muniril Abdidin;Penerbit Darul Falah cet 1 Januari 2003 Dzulqo’dah 1423H, hal 150-221;
2. Tarikh Khulafa’, Nuurus Sunnah wa Dhulumatul Bid’ah,Talbis Iblis; dll.

[1] Renungkanlah apa yang diriwayatkan Imam Muslim dalam muqaddimah (1/10) shahihnya meriwayatkan sampai sanadnya kepada Muhammad bin Siriin, beliau berkata:“Sesungguhnya ilmu itu agama, maka lihatlah darimana kalian mengambil agama kalian!!”
[2] yaitu milist: assunnah@yahoogroups.com
[3] Dr Ali bin Nafi’ Al Ulyani :At Tabarruk Al Masyru’wa Attabarruk Al mamnu’:*Orang yang pertama kali mengadakan bid’ah ini adalah Bani Ubaid Al Qadah” ; Al Bida’ Al Hauliyah : Abdullah bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri : (catatan kaki hal 147: Ahsan Al Kalam :44,Al Ibtida’251,Tarikh Ikhtifal bi Al maulid An Nabi :62,Naft Al Azhaar 185-186,Al Qaul Fasl:64)
[4] Dr.Said bin Ali Al Qohthoni :Nuurus Sunnah wa Dhulumatul Bid’ah : lihat hal 107 & catatan kaki (ed Indonesia)
[5] Demikianlah yang disebutkan dalam kitab Al Hawi dan yang benar namanya adalah Abu Said Kau Kaburi bin Abi Hasan Ali bin Baktakin bin Muhammad, yang diberi gelar dengan Raja Agung Mudzaffaruddin Shahibu Irbal,lahir tahun 549H,memegang kekuasaan setelah ayahnya tahun 563H,berusia 14 tahun. Kemudian dikudeta dan dikeluarkan.Lalu dia melanjutkan dengan bantuan Shalahuddin Al Ayubi, berlindung kepadanya dan dinikahkan dengan saudara perempuannya Rabi’ah Khathun bintu Ayub.Dia melakukan banyak peperangan bersama Shalahudin, yang tanpak disitu keberaniaannya,khususnya di Hithin.Diantara yang terkenal darinya adalah peringatan Maulid Nabi yang diadakannya.Abu khathab bin Dahiyah telah menulis buku khusus untuknya, tentang peringatan Maulid ini,judulnya At Tanwir fi Maulid Al Bayir An Nadzir lalu diupah 1000 dinar.
[6] Abdullah bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri : Al Bida’ Al Hauliyah 148
[7] Ibid hal 149-151
[8] Dinukil dari Bid’a Hauliyah dari beberapa catatan kakinya & Tarikh Khulafa’:
**Al Mu’iz Mu’ad (341-365H) bin Ismail memasuki Mesir tahun 362H bulan Ramadhan yaitu Mu’ad bin Ismail bin Sa’id bin Abdullah,Abu Tamim (lih wafayat al a’yaan V:224-228;biografi no.727;Al Bidayah wa Nihayah I:317-319,serta Al A’laam VII:265)
**Al Aziz (365-386H) yaitu Abu Manshur Nizzar bin Al Mu’iz bin Al Manshur bin Qaim bin Mahdi Al Abidi (Lih :Wafayaat Al A’yaan V:371-376;biografi no.759;AlBidyah wa Nihayah XI:358; dan Al Khuthat Al Muqriziyah II:284-285)
** Manshur (386-411H) bin Nizzar Yaitu Manshur (Al-Hakim Biamrillah) bin Nizzar (Al Aziz Billah) bin Mu’ad (Al Muiz Billah) bin Ismail (Al Manshur Billah) bin Muhammad (Al Qaim Biarillah) bin Ubaidillah (Al Mahdi) Al Abidi.(Lih: Al Bidyah wa Nihayah XII:10-12;An Nujum Az Zahirah IV:179-193;dan Al Khuthaht Al Muqriziyah II:285-289)
**Al Mustanshir (427-487H) yaitu Ma’ad Abu Tamim bin Adz Dzahir bin Al Hakim bin Al Aziz bin Al Mu’iz Al Abidi (Wafayaat Al A’yaan V:229-230,biografi no.728;dan Sadzarat Adz Dzahab III:382-383)
**Al Amir (495-524) yaitu : Manshur bin Ahmad bin Ma’ad Al Abidi, Abu Ali (lih:Wafayaat Al A’yaan V:299-302 ,Al Khuthat Al Muqriziyyah II:290-291)
**Al Hafidz (524-544) yaitu Abdul Majid bin Muhammad bin Al Mustanshir Al Ubaidi, Abul Maimum (lih :Wafayaat Al A’yaan V:235-237, Siyaru A’laam An Nubala XV:199-202)
**Al Adhid raja terakhir meninggal 567H,yaitu Abdullah bin Yusuf bin Muhammad bin Mustanshir bin zhahir bin Hakim bin Abdul Aziz bin Mu’iz bin Manshur bin Qaim bin Al Mahdi Al Abidi (lih: Wafayaat Al A’yaan III:109-112;biografi no.345;Al Bidayah wa Nihayah XII:280-281)
[9] Bathiniyah adalah sekumpulan orang yang bersembunyi dibalik nama Islam,namun condong dalam kekafiran.Inti dari perkataan mereka adalah meniadakan Allah,menggugurkan nubuwah dan ibadah serta mengingkari hari kebangkitan.Mereka memiliki nama-nama:Bathiniyah (keyakinan bahwa syariat ini memiliki gambaran batin yang bisa lepas dari dhahirnya, ilmu batin=hakikat,dll); Ismailiyah; Sab’iyah (keyakinan akan imamah tujuh-tujuh atau juga alam diatur oleh 7 planet); Babakiyah (nisbat kepada Babak Al Khurramy, suka menghalalkan yang haram, suka merampas,membunuh. Konon korbannya lebih 80.000 orang atau 50.500 orang selama 20 tahun!Kebiasaan mereka dalam satu malam setiap tahunnya adalah “berburu’ yakni berkumpul laki perempuan dengan lampu dipadamkan dan bebas berhubungan siapapun yang didapat); Muhammirah; Qaramithah;Khurramiyah;Ta’limiyyah [lih. Talbis Iblis]
Ada juga yang memasukkan Nashiriyyah kedalam barisan zindiq Bathiniyyah ini.
[10] Ismailiyah: Aliran ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Ismail bin Ja’far.Mereka mengira bahwa peran imamah sudah habis karena dialah imam ke-7.Mereka berdalih bahwa langit ada 7, bumi 7 dan hitungan hari juga 7 .Mereka berpendapat bahwa Muhammad bin Ismail telah menghapus syariat Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam.Mereka lebih kafir dari kelompok Ghaliyah (yang mengakui ketuhanan atau kenabian Ali).Mereka berkeyakinan bahwa alam bersifat qadim, mengingkari hari kiamat, mengingkarai kewajiban-kewajiban Islam dan keharamannya. Mereka termasuk aliran kebathinan Al Qaramithah yang lebih kafir dari Yahudi,Nasrani dan musyrik Arab. Pendapat mereka merupakan perpaduan antara pendapat filosof dan Majusi, sehingga menampakkan Syi’ah dalam bentuk kemunafikan.Diantara mereka yang terkenal adalah orang-orang ahli ibadah,sufi, yang menduduki Mesir dan Syam dalam waktu panjang.
[11] Syaikh Salim bin Ied: Al Jama’ah Islamiyah fi Dhouil kitab wa sunnah bi fahmi salaful Ummah
[12] Dinukil dari Bid’a Hauliyah Ibid 141: (cat kaki :Al Bidayah wa Nihayah XI:387)
[13] Ibid 141
[14] Qaramithah dinisbatkan kepada Hamdan Qarmith, karena jalannya pendek-pendek, awalnya seorang petani yang condong pada zuhud.Lalu menjadi salah seorang pembesar Bathiiyah setelah bertemu dengan seseorang dengan panggilan Bathiniyah.Keluarga dan keturunannya terus mewarisi ajaran-ajaran Hamdan.Diantara yang paling sadis adalah seorang yang bernama Abu Sa’id yang ulai populer 286H.entah sudah berapa orang Muslim yang jadi korban kebiadabannya,berapa masjid yang dibakar dan berapa mushaf yang dia musnahkan.Dia menghapus ibadah haji.Pengikutnya bershalawat kepada Abu Sa’id dan tidak kepada Nabi Shalallahu alaihi wa sallam.Setalah itu muncul Abu Thahir, menyerang Ka’bah, merampas Hajar Aswad.
[15] Nashiriyah ; yaitu satu aliran kebatinan yang dinisbatkan kepada Muhammad bin Nashir An Namiri.Dia termasuk orang-orang sesat yang mengatakan bahwa Ali adalah titisan Tuhan. Mereka lebih kafir dari Yahudi ,Nashrani dan orang-orang musyrik.Mereka menampakkan diri dengan wajah Islam dan seakan-akan mendukung ahlu bait,tetapi sebenarnya mereka tidak beriman kepada Allah,Rasul dan KitabNya, tidak beriman kepada perintah,larangan,pahala,dosa,surga,neraka, serta kepada salah satu Rasul-pun.Tujuan mereka adalah mengingkari keimanan dan syariat Islam dengan segala macam cara.Diantara ajaran mereka adalah bahwa shalat 5 waktu adalah untuk mengetahui rahasia mereka; puasa adalah penyembunyian rahasia mereka; dan haji adalah untuk mengunjungi nenek moyang mereka.Mereka membantu musuh-musuh Islam,karena dhohir aliran mereka Rafidhah [syi’ah] dan batin mereka kekafiran.Biografi lengkap dapat dibaca dalam Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, XXXV, 145-146; dan Asy Si’ah wa At Tasyayyu’ hal. 255-258.

INSYA ALLAH BERSAMBUNG
jazakumullah

Geen opmerkingen: