donderdag, augustus 28, 2008

Terapi Nutrisi Dapat Menurunkan Gula Dalam Darah Bagi Penderita Diabetes

AHLAN WA SAHLAN

Bila tiba saatnya mengontrol gula darah, membuat kita sadar untuk menghindari terlalu banyak makan makanan yang cenderung mengacaukan kadar gula dalam darah. Ini secara khusus adalah benar bagi penderita diabetes, yang tubuhnya tidak dapat menyerap gula dengan baik.

Tetapi, selain diet makan makanan yang berkarbohidrat, hal ini juga dapat dibantu dengan suplemen nutrisi tertentu yang dapat membantu tubuh tetap menjaga kadar gula dalam darah. Dua nutrisi yang diketahui berperan dalam proses mengontrol kadar gula dalam darah yaitu biotin (salah satu kelompok vitamin B) dan chromium (sebuah mineral buatan).

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pemberian kedua nutrisi ini dalam bentuk kombinasi, dapat membantu kontrol gula darah pada penderita diabetes [1]. Dalam studi ini, 600 mikrogram chromium (dalam bentuk chromium picolinate) dan 2 miligram biotin atau sebuah placebo (bukan obat betulan) diberikan kepada sekelompok individu penderita diabetes tipe 2.

Walaupun perawatan berjalan hanya 4 minggu, namun terapi nutrisi secara keseluruhan menjadikan kadar gula darah menurun cukup signifikan setelah relawan mengkonsumsi minuman yang kaya glukosa. Perawatan individu dengan chromium dan biotin menunjukkan keuntungan lain juga, termasuk penurunan kadar lemak dalam darah yang disebut triglycerid.

Studi ini memberikan hasil yang menjanjikan, tetapi agak dihambat oleh jangka waktu yang pendek dan jumlah subyek yang relatif sedikit (hanya 43). Lebih baru lagi, 600 mikrogram chromium dan 2 mg biotin digunakan lagi pada sebuah kelompok diabetes tipe 2, kali ini untuk jangka lebih lama (90 hari) dan dalam kelompok individu yang lebih besar (447) [2].

Individu-individu dalam studi ini mempunyai kadar gula darah yang ditaksir dengan dua cara:

  1. Dengan mengukur kadar gula darah saat berpuasa.
  2. Dengan mengukur kadar HbA1c (juga dikenal sebagai glycosylated hemoglobin) yang memberikan indikasi mengontrol gula dalam darah selama 3 bulan ke belakang atau mendekati periode itu.

Pada individu yang bukan penderita diabetes, kadar HBA1c biasanya sekitar 4 hingga 6%. Umumnya penderita diabetes dianggap baik-baik saja jika mereka dapat mempertahankan kadar HbA1c mereka dibawah sekitar 7%.

Dalam studi ini, semua individu yang mempunyai kadar HBA1c 7% atau lebih tinggi, mengindikasikan bahwa diabetes mereka kurang terkontrol dengan baik. Semua relawan dalam studi ini diberi obat minuman untuk diabetes mereka.

Hasil studi ini adalah: pengobatan dengan chromium and biotin memberikan penurunan kadar HBA1c yang berarti sebanyak 0,54 % (ini bagi seseorang yang HbA1c 7,54, rata-rata, kadar HbA1c mereka dapat terlihat turun menjadi 7). Individu dengan HbA1c 10 % atau lebih, kadar HBA1c turun rata-rata 1,76 persen.

Dalam kelompok secara keseluruhan, kadar gula darah saat puasa turun secara signifikan (rata-rata antara 10 mg/dl atau 0.5 mmol/l).

Pada individu dengan kadar HbA1c 10% atau lebih, kadar gula darah saat puasa turun rata-rata sekitar 35 mg/dl atau 1.75 mmol/l.

Hsil ini, khususnya dilakukan pada kontesks penelitian sebelumnya, diperkirakan kombinasi chromium dan biotin memberikan keuntungan lumayan untuk individu diabetes tipe 2, khususnya mereka yang mempunyai gula darah tidak terkontrol dengan baik. (tnm)

Referensi:

  • Singer GM, et al. The effect of chromium picolinate and biotin supplementation on glycemic control in poorly controlled patients with type 2 diabetes mellitus: a placebo-controlled, double-blinded, randomized trial. Diabetes Technology & Therapeutics 2006;8(6): 636–43
  • Albarracin CA, et al. Chromium picolinate and biotin combination improves glucose metabolism in treated, uncontrolled overweight to obese patients with type 2 diabetes. Diabetes/Metabolism and Research Reviews 2008; 24(1): 41–51














jazakumullah

Geen opmerkingen: