zaterdag, april 05, 2008

POTONGAN BERDIRINYA MASJID DI BELANDA

AHLAN WA SAHLAN


“GROETEN UIT NEDERLAND”

Salam dari belanda pent .......................................................

sebelumnyamohon ma'af untuk berberapa hadith belum bisa saya tuliskan disini karena adanya gangguan tekhnis beberapa hadith ,dan tak bisa kami taruh dari teks original saya. mohon ma'af

Di film tersebut tampak banyak berdirinya mesjid di berbagai kota,Schiedam,Amsterdam ,Rotterdam dan kota lain

Dengan pemandangan negara belanda yang penuh dengan masjid maka menurut pandangan mereka menjadi puncak kemunduran negri tersebut,apalagi dengan dilakukan syariat islam,sehingga mereka merasa ketakutan

islam di iedentikan dengan kekerasan ,brutal ,kebengisan dan dsikriminasi terutama terhadap kaum wanita na'udzu billah yang sebenarnya adalah kebalikan.

justru islam adalah keindahan ,segala sesuatu sudah diatur dalam islam,kelembutan ahkalq selau di utamakan,selalu dianjurkan di dalamnya

tidaklah beriman sesorang apabila tidak beramal sholeh dan tidaklah ada iman bila tidak ada amal.

karena iman merupakan ketetapan dalam hati,pengucapan dengan lisan.dan praktek atau amal dalam rukunnya.

Padahal islam adalah agama sosial,islam agama yang berakhlaq karimah

Surat Al Hujurat 13 :

إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡ‌ۚ

yang artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah yang paling taqwa.”

Dan orang dibilang bertaqwa kalau dia berakhlaq mulia.demikanjuga kalau kita melihat hadith nabi


إنَّ الّلَّه لا َنظُُرُ إلى صُوَرِكم ولكِن إلى أعمالكم وقلو بكم


“ Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan jism kamu tetapi dia melihat amal dan hati kamu sekalian”.Hadith riwayat bukhori.

Dari hadith yang lain dsebutkan

خِيَا رُكم أحاسِنكم أخلاقاً

Artinya

Orang yang terbaik diantara kamu sekalian adalah orang yang terbaik budi pekertinya(lihat shohihah no 286).

Kita juga bisa menyimak hadith berikut ini

أتدْروْنَ المُفْلِسُ

مَن لا دراهِم لهُ و لامتاع قالو المفلس فِينا

فقال

قد شَتَم هذا بصلاةٍ وصِيَامٍ وزكاةٍ ويأتي إّ المفلس مِن اُمَّتي يأْتي يوم اقيمةِ

مِن حَسنَتِهِ هذا وضَربَ هذا فيُعطي هذا وقذَف ذا وأكل مال دذا وسفكَ دم

خطاياهم قبلَأ يقضيَ ما عليه أُخِذَ من وهذا من حسنته فإنفُنِيَتْ حسنَتُه

فطُرحت عليه ثُمَّ طُرِح في النّار


artinya

Kamu sekalian tahu siapa orang yang bangkruti,mereka berkata orang yang bankrut adalah orang yang tak punya uang dan benda diantara kita.kemudian beliau berkata orang yang bangkrut adalah orang yang dating di hari kiamat dengan pahala sholat,puasa,zakatnya.Namun dia telah mencaci,menuduh,memakan harta,menumpahkan darah dan telah memukul(menyakiti orang lain)maka ia diberi kebaikan kebaikanya.Dan apabila kebaikanya habis,sebelum melunasi kewajibanya ,maka diambilah keburukan keburaukan mereka lalu dibebankan kepadanya.lalu ia dilemparkan ke dalam neraka(HR.Muslim)

mohon ma'af penulisan urutan hadith ini masih salah,dan sudah saya coba untuk memperbaiki sesuai urutannya tetapi belum berhasil,alamgkah lebih baik silahkan merujuk kitab janaiz syeh albani atau ke kitab muslim.mungkin karena lain form .insya Allah ada perbaikan

Sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmet Akgündüz, Rector

Islamitische Universiteit Rotterdam:

Ýslam is een religie van tolerantie. Als voorbeeld kunnen we het volgende vers zien: “Degene die een persoon om het leven brengt, die geen enkele misdaad heeft gepleegd zoals het doden van een ander of het veroorzaken van anarchie op de aarde, heeft als het ware de hele mensheid vermoord. Degene die het leven van een levend wezen redt, heeft de hele mensheid gered. Onze Profeet heeft hiervoor vele expliciete bewijzen geleverd. Toch is de meerderheid der mensen op aarde doorgegaan met excessen en hebben zij onrecht gepleegd.” (5: 32)

Terrjemah

Islam agama tolerantie , sebagai contoh dia memetik ayat ke 32 dari QS almaidah sebagaimana berikut dibawah ini :

مِنۡ أَجۡلِ ذَٲلِكَ ڪَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ أَنَّهُ ۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَڪَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬ا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَڪَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬ا‌ۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٲلِكَ فِى ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ

32. oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

orang dikatakan beriman apabila dia sebagaimana

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت , ومن كان يومن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره , ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya”.

[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47

Adapun syarah hadith tersebut adalah

Kalimat

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر

“barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”, maksudnya adalah barang siapa beriman dengan keimanan yang sempurna, yang (keimanannya itu) menyelamatkannya dari adzab Allah dan membawanya mendapatkan ridha Allah,

فليقل خيراً أو ليصمت

“maka hendaklah ia berkata baik atau diam” karena orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya tentu dia takut kepada ancaman-Nya, mengharapkan pahala-Nya, bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Yang terpenting dari semuanya itu ialah mengendalikan gerak-gerik seluruh anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan semua anggota badannya, sebagaimana tersebut pada firman Allah :

إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولاً۬ اً۬

sesunnguhnya ak pasti akan dimintai tanggung jawabnya”. (QS. Al Isra’ : 36)

dan firman-Nya:

مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ۬

“Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS. Qaff : 18)

Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya”.

Beliau juga bersabda :

“Tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran”.

Barang siapa memahami hal ini dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka Allah akan memelihara lidahnya sehingga dia tidak akan berkata kecuali perkataan yang baik atau diam.

Sebagian ulama berkata: “Seluruh adab yang baik itu bersumber pada empat Hadits, antara lain adalah Hadits “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. Sebagian ulama memaknakan Hadits ini dengan pengertian; “Apabila seseorang ingin berkata, maka jika yang ia katakan itu baik lagi benar, dia diberi pahala. Oleh karena itu, ia mengatakan hal yang baik itu. Jika tidak, hendaklah dia menahan diri, baik perkataan itu hukumnya haram, makruh, atau mubah”. Dalam hal ini maka perkataan yang mubah diperintahkan untuk ditinggalkan atau dianjurkan untuk dijauhi Karena takut terjerumus kepada yang haram atau makruh dan seringkali hal semacam inilah yang banyak terjadi pada manusia.

Allah berfirman :

“Apapun kata yang terucapkan pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS.Qaaf : 18)

Para ulama berbeda pendapat, apakah semua yang diucapkan manusia itu dicatat oleh malaikat, sekalipun hal itu mubah, ataukah tidak dicatat kecuali perkataan yang akan memperoleh pahala atau siksa. Ibnu ‘Abbas dan lain-lain mengikuti pendapat yang kedua. Menurut pendapat ini maka ayat di atas berlaku khusus, yaitu pada setiap perkataan yang diucapkan seseorang yang berakibat orang tersebut mendapat pembalasan.

Kalimat “hendaklah ia memuliakan tetangganya…….., maka hendaklah ia memuliakan tamunya” , menyatakan adanya hak tetangga dan tamu, keharusan berlaku baik kepada mereka dan menjauhi perilaku yang tidak baik terhadap mereka. Allah telah menetapkan di dalam Al Qur’an keharusan berbuat baik kepada tetangga dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

“Jibril selalu menasehati diriku tentang urusan tetangga, sampai-sampai aku beranggapan bahwa tetangga itu dapat mewarisi harta tetangganya”.

Bertamu itu merupakan ajaran Islam, kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Sebagian ulama mewajibkan menghormati tamu tetapi sebagian besar dari mereka berpendapat hanya merupakan bagian dari akhlaq yang terpuji.

Pengarang kitab Al Ifshah mengatakan : “Hadits ini mengandung hukum, hendaklah kita berkeyakinan bahwa menghormati tamu itu suatu ibadah yang tidak boleh dikurangi nilai ibadahnya, apakah tamunya itu orang kaya atau yang lain. Juga anjuran untuk menjamu tamunya dengan apa saja yang ada pada dirinya walaupun sedikit. Menghormati tamu itu dilakukan dengan cara segera menyambutnya dengan wajah senang, perkataan yang baik, dan menghidangkan makanan. Hendaklah ia segera memberi pelayanan yang mudah dilakukannya tanpa memaksakan diri”. Pengarang juga menyebutkan perkataan dalam menyambut tamu.

Selanjutnya ia berkata : Adapun sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” , menunjukkan bahwa perkatan yang baik itu lebih utama daripada diam, dan diam itu lebih utama daripada berkata buruk. Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam sabdanya menggunakan kata-kata “hendaklah untuk berkata benar” didahulukan dari perkataan “diam”. Berkata baik dalam Hadits ini mencakup menyampaikan ajaran Allah dan rasul-Nya dan memberikan pengajaran kepada kaum muslim, amar ma’ruf dan nahi mungkar berdasarkan ilmu, mendamaikan orang yang berselisih, berkata yang baik kepada orang lain. Dan yang terbaik dari semuanya itu adalah menyampaikan perkataan yang benar di hadapan orang yang ditakuti kekejamannya atau diharapkan pemberiannya

Dalam pergaulan islam tidak membatasi ummatnya selama tidak melanggar syar’I sebagaimana pernah terjadi pada jaman nabi ,bagaimana nabi berhubungan dengan orang yahudi yang mana tiap ahari dia melempar kotoran ke nabi,dan juga bagaimana beliau memberikan pelayanan kepada orang yahudi buta.

Dah juga bias dilihat di hadith dibawah ini,

Dan dalam riwayat buhkori, dari anas diceritakan pernah rosul menjenguk seorang anak yahudi bekas pelayan beliau .ketika si anak itu sakit belau duduk di dekat kepala anak tersebut dan berkata kepadanya “masuklah ke dalam agama islam.ayahnya berkata kepada anak tersebut “patuhilah rosulillah.maka anak itu masuk islam .ketika rosul keluar dari rumah itu bersabda segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak aitu dari api neraka.dan ketika mendengar anak itu wafat.belaui memerintahkan para shabat”sholatilah sahabat kalian itu.”

HR BUKHORI,BAIHAQI DAN AHMAD DENGAN SANAD SHOHIH

Dengan demikian apabila orang mengaku sebagai orang beriman tetapi tidak berakhlaq karimah maka kurang sempurna imannya

Itulah keindahan islam

Dan islam tidak mengenal discrimninatie terutama terhadap para wanita sebagimana hadith nabi berikut

Perbuatan sadis ,pemukulan terhadap wanita ,adalah islam ,padahal rasul bersabda

خيرُكم خيركم لإله وأناخيركم لأهلي

yang terbaik dantara kamu seklian adalah yang terbaik kepada keluargamu dan aku yang paling baik terhadap keluarga ku

HR tirmidzi (silsilah hadith syech albani no 285)

Dari hadith tersebut kita dianjurkan berbuat baik terhadp keluarga termasuk wanita(istri atau anak).

Atau juga wasiat nabi

إسْتَوْصو االنّساءِخيرًا

aku wasiatkann kepada kalian ,hendaklah kalian memberlakukan istri dengan baik(HR.buhori)


insya Allah bersambung







jazakumullah

Geen opmerkingen: